Subscribe Us

header ads

Kang RinSo Kritik Program Gubernur ‘Kekasih Juara’

Anggota DPRD Jawa Barat H Ridwan Solichin (kiri) mengkritisi program yang bakal dilaunching Gubernur 'Kekasih Juara'


SUMEDANG–Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) H Ridwan Solichin, S.Ip, M.Si turut mengapresiasi program mobile Kendaraan Konseling Silih Asih (Kekasih) Juara yang akan launching di Jawa Barat.

Program ini merupakan hasil adopsi program yang pernah diterapkan Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung sebelumnya.

“Dari sisi tujuan, kami dari Fraksi PKS mengapresiasi langkah Gubernur yang ingin meningkatkan indeks kesehatan masyarakat terutama untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan ingin memberikan pelayanan kesehatan dengan konsep jemput bola,” kata Ridwan Solichin kepada Radar Sumedang, Rabu (11/9/2019).

Hanya saja menurut anggota legislatif asal Dapil Jawa Barat XI (Sumedang Majalengka dan Subang) program tersebut tidak perlu menjadi program unggulan.

“Menurut hemat kami program seperti ini tidak perlu menjadi program unggulan. Pelayanan seperti ini lebih baik jika dikerjasamakan dengan pemerintah kota/kabupaten saja, agar penanganan lebih efektif,” saran Kang Rinso, sapaan akrabnya.

Apalagi, lanjut Ketua DPW PKS Jawa Barat Bidang Seni dan Budaya ini, jika semua kebutuhan program tersebut sudah siap sampai di kelurahan/desa. “Maka selanjutnya tinggal dibuat payung hukumnya dan disiapkan anggaran yang memadai kemudian dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan,” urainya.

Kang Rinso tidak ingin program tersebut menjadi ‘Program Gincu’ yang manis dipandang tetapi tidak berjalan efektif di masyarakat. “Janganlah menjadi program gincu, program instagramable yang tidak menyelesaikan masalah sampai ke akarnya. Seakan-akan benar pemerintah provinsi menyelesaikan semua persoalan, tetapi seberapa efektif program ini sebenarnya? Seberapa besar berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan rakyat? ” tandasnya lagi.

Aktivis muda GM FKPPI Jabar ini juga sedikit mengulas beberapa program yang sama yang pernah dibuat di Kota Bandung.

“Sebelumnya ada Layad Rawat, call center untuk masyarakat yang sakit dijemput oleh dokter atau perawat, tapi nyatanya berakhir mangkrak. Begitu juga dengan Mobil Layanan Curhat ‘kekasih juara’, pelayanan konsultasi psikologis juga mangkrak, semua hanya launching. Jadi kesannya menurut kami program itu tidak berkelanjutan dan hanya ditujukan untuk ramai di media sosial,” pungkas Kang Rinso seraya mengatakan pemerintah perlu mencari solusi tetapi bukan dengan sensasi. (rik)


https://sumedang.radarbandung.id/berita-utama/2019/09/11/ridwan-solichin-kritik-program-gubernur-kekasih-juara/