Subscribe Us

header ads

Hardiknas, Dewan Jabar Kang Rinso Serukan Peningkatan Perhatian untuk Kesejahteraan Guru

KANGRINSO.id, BANDUNG – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada hari ini 2 Mei 2024, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H Ridwan Solichin, SIP, MSi, menyampaikan pesan penting terkait refleksi dan peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Barat serta Indonesia secara umum. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Sumedang, Kang Rinso, sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih kepada para guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jabar ini menekankan peran vital guru dalam mencetak generasi emas yang akan memajukan Indonesia di masa depan. 

“Tanpa dedikasi dan pengorbanan para guru, kita tidak akan mampu mencapai apa yang kita nikmati saat ini. Dan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 nanti, kita harus memberikan perhatian lebih kepada para guru, terutama dalam hal kesejahteraan mereka,” tandasnya.

Lebih lanjut, Kang Rinso juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi kesejahteraan guru, khususnya guru honorer yang belum mendapatkan penghasilan yang memadai. 

“Masih banyak guru di negeri kita yang hidup dalam ketidakpastian finansial. Ini adalah saatnya bagi pemerintah untuk melihat dan meningkatkan gaji serta insentif bagi guru-guru honorer, baik di sekolah negeri maupun swasta, agar mereka dapat hidup layak dan bersemangat dalam mendidik anak bangsa,” tambahnya.

Kang Rinso juga mengambil momen tersebut untuk mengulas sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia, yang merupakan elemen penting dalam memahami pentingnya hari tersebut bagi sistem pendidikan di Indonesia.

Menurut Kang Rinso, Hari Pendidikan Nasional yang kita kenal sekarang ini ditetapkan pada tanggal 2 Mei sebagai bentuk penghormatan dan memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada masa penjajahan.

Sebelumnya dikenal dengan nama Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang dianggap sebagai tonggak revolusi pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara terkenal dengan filosofi “Tut Wuri Handayani,” yang menjadi pedoman dalam pendidikan Indonesia. 

Filosofi ini mengajarkan tentang pentingnya dorongan dari belakang dalam mendidik, di mana pendidik memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang mereka miliki, sambil tetap memberikan arahan dan motivasi.

Pada tanggal 28 November 1945, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pertama di kabinet Presiden Soekarno, sekaligus menjadikannya tokoh sentral dalam pendidikan Indonesia. Kemudian, pada tahun 1959, Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 tahun 1959 menetapkan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara, yaitu 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Kang Rinso menambahkan bahwa memperingati Hari Pendidikan Nasional bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tapi juga mengambil inspirasi dari perjuangan para pendahulu untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghormati jasa para pendidik di seluruh Indonesia. Ini adalah hari untuk mengingat kembali bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam pembangunan karakter dan kemajuan suatu bangsa.(rik)


Source:

https://sumedang.radarbandung.id/politik/2024/05/02/hardiknas-dewan-jabar-kang-rinso-serukan-peningkatan-perhatian-untuk-kesejahteraan-guru/