KANGRINSO.id, CIMANGGUNG – Calon Bupati Sumedang nomor urut 1, Eni Sumarni, yang akrab disapa Bunda Eni, menyapa warga Kecamatan Cimanggung pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan pendukung dari Sumedang dan para relawan dari daerah pemilihan 5 dan 6. Hadir pula anggota sayap partai Golkar, AMPG, dan FKPPI, turut mendampingi Bunda Eni.
Bunda Eni memulai kegiatan dengan berkeliling melalui jalan-jalan di Desa Cikahuripan, melanjutkan perjalanan ke Desa Sindanggalih, dan akhirnya tiba di Pasar Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung. Menggunakan kendaraan Pajero Sport D 1085 ENI, dirinya disambut hangat oleh warga yang menyapa dengan sebutan “Ibu” atau “Bunda.” Di beberapa kesempatan, Bunda Eni turun dari mobil untuk lebih dekat dengan warga, khususnya para ibu-ibu.
Saat menyapa warga, Bunda Eni kerap dikerumuni oleh kaum ibu yang mengeluhkan mahalnya biaya sekolah serta sulitnya memasukkan anak-anak mereka ke sekolah negeri akibat aturan zonasi. Menanggapi keluhan tersebut, Bunda Eni menyampaikan bahwa permasalahan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan menjadi sorotan utama yang harus segera diatasi.
“Setelah berinteraksi dengan warga Cimanggung, masalah utama yang mereka hadapi adalah ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Banyak warga yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, meskipun berada di kawasan industri Cimanggung. Selain itu, banyak yang terjebak utang rentenir, dan biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban tersendiri,” ujarnya.
Dalam sektor pendidikan, selain mahalnya biaya, aturan zonasi membuat anak-anak sulit masuk ke sekolah negeri. Bunda Eni juga menyoroti rendahnya gaji guru honorer yang hanya sebesar Rp150 ribu per bulan dan itu pun dibayar setiap tiga bulan sekali. “Ini bukan lelucon, tapi kenyataan yang harus segera diatasi,” tegasnya.
Bunda Eni menekankan pentingnya intervensi dari pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengatasi masalah zonasi. Menurutnya, jika sistem zonasi tetap diterapkan, seharusnya ada penambahan ruang kolas baru atau sekolah negeri untuk mengakomodasi kebutuhan siswa.
“Bagaimana nasib anak-anak dari keluarga kurang mampu yang jauh dari sekolah negeri? Tidak semua bisa tercover oleh KIP dan SKTM. Sistem ini harus dibenahi, dan harus ada perubahan yang nyata,” katanya.
Dalam bidang kesehatan, Bunda Eni menyoroti jumlah penduduk Kecamatan Cimanggung yang mencapai lebih dari 65.000 jiwa, namun hanya dilayani oleh satu Puskesmas tanpa fasilitas perawatan, ditambah satu Puskesmas pembantu di Sawahdadap yang juga terbatas dalam pelayanannya.
“Kita perlu tindakan nyata, bukan hanya rapat dan pembahasan yang menghabiskan anggaran negara. Kita harus berani menetapkan target dan segera mengambil tindakan, misalnya, perbaikan Puskesmas DTP tahun ini, lalu perbaikan pasar tahun berikutnya. Pasar Cimanggung sudah berganti bupati lima kali, tapi tak pernah ada perbaikan signifikan. Warga Pasar Parakanmuncang berharap adanya pembangunan pasar yang sepenuhnya dibiayai APBD, dan saya yakin hal ini bisa tercapai jika pemimpin berani bertindak,” pungkasnya.
Kunjungan Bunda Eni ke Cimanggung ini menjadi bagian dari kampanyenya untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi warga setempat. (tha)
Source: https://sumedang.radarbandung.id/berita-utama/pilkada-sumedang/2024/10/06/calon-bupati-sumedang-nomor-urut-1-eni-sumarni-sapa-warga-kecamatan-cimanggung/

